London - Saat Barcelona bertemu Manchester United di final Liga Champions di Stadion Wembley dini hari nanti maka sempurna pulalah siklus karier Josep Guardiola. Di stadion ini ia mempersembahkan gelar Champions pertamanya buat Barca, saat masih bermain pada 1992.
Pada musim 1991/1992 itu, Guardiola yang berusia 20 tahun baru saja memastikan diri jadi tim inti Barca sebagai gelandang bertahan. Pada 20 Mei 1992, ia ikut mengantar timnya mengalahkan Sampdoria 1-0 pada final final Piala Champions Eropa di Wembley. Kemenangan Barca ditentukan oleh Ronald Koeman.
Kini, dua dekade kemudian, ia datang ke Wembley sebagai pelatih Barcelona. Guardiola mengejar gelar Liga Champions keduanya sebagai pelatih atau yang keempat buat Barca. Dengan permainan indahnya, Guardiola dan Barca jadi favorit dalam laga ini.
Tapi, MU tak gentar. “Kami tak takut oleh Barcelona,” kata Park Ji-sung, gelandang asal Korea Selatan. “Mereka memiliki tim terbaik di dunia, tapi kami juga memiliki kualitas sendiri.”
MU juga memiliki jalinan memori indah di Wembley. Di stadion itulah 'Si Setan Merah' meraih gelar Eropa pertamanya, pada 29 Mei 1968. MU, yang diperkuat George Best, Brian Kidd, dan Bobby Charlton mengalahkan Benfica 4-1 melalui perpanjangan waktu.
Saat turun ke lapangan malam ini, pasukan Sir Alex Ferguson juga memiliki motivasi lebih, yakni membalas kekalahan 2-0 pada final di Roma 2009 lalu. Saat itu gol dari Samuel Eto'o dan Lionel Messi membenamkan harapan anak-anak 'Teater Impian' itu.
Park jadi starter dalam laga final itu. Ia pun diprediksi akan kembali jadi pilihan utama Ferguson malam ini. Dengan skema 4-4-2, ia akan bermain di sayap kanan mendukung Wayne Rooney dan Javier Hernandez di lini depan. Antonio Valencia akan jadi andalan di sayap kanan, sedangkan di tengah Michael Carrick kemungkinan didampingi Ryan Giggs atau Darren Fletcher.
Barca memiliki sedikit masalah di posisi bek kiri. Maxwell dan Adriano baru pulih dari cedera dan musim ini kerap tak meyakinkan. Eric Abidal juga baru saja pulih dari operasi kanker. Bila Abidal tak jadi starter, Guardiola kemungkinan akan memasang Carles Puyol sebagai bek kiri dan Javier Mascherano sebagai bek tengah.
Pada musim 1991/1992 itu, Guardiola yang berusia 20 tahun baru saja memastikan diri jadi tim inti Barca sebagai gelandang bertahan. Pada 20 Mei 1992, ia ikut mengantar timnya mengalahkan Sampdoria 1-0 pada final final Piala Champions Eropa di Wembley. Kemenangan Barca ditentukan oleh Ronald Koeman.
Kini, dua dekade kemudian, ia datang ke Wembley sebagai pelatih Barcelona. Guardiola mengejar gelar Liga Champions keduanya sebagai pelatih atau yang keempat buat Barca. Dengan permainan indahnya, Guardiola dan Barca jadi favorit dalam laga ini.
Tapi, MU tak gentar. “Kami tak takut oleh Barcelona,” kata Park Ji-sung, gelandang asal Korea Selatan. “Mereka memiliki tim terbaik di dunia, tapi kami juga memiliki kualitas sendiri.”
MU juga memiliki jalinan memori indah di Wembley. Di stadion itulah 'Si Setan Merah' meraih gelar Eropa pertamanya, pada 29 Mei 1968. MU, yang diperkuat George Best, Brian Kidd, dan Bobby Charlton mengalahkan Benfica 4-1 melalui perpanjangan waktu.
Saat turun ke lapangan malam ini, pasukan Sir Alex Ferguson juga memiliki motivasi lebih, yakni membalas kekalahan 2-0 pada final di Roma 2009 lalu. Saat itu gol dari Samuel Eto'o dan Lionel Messi membenamkan harapan anak-anak 'Teater Impian' itu.
Park jadi starter dalam laga final itu. Ia pun diprediksi akan kembali jadi pilihan utama Ferguson malam ini. Dengan skema 4-4-2, ia akan bermain di sayap kanan mendukung Wayne Rooney dan Javier Hernandez di lini depan. Antonio Valencia akan jadi andalan di sayap kanan, sedangkan di tengah Michael Carrick kemungkinan didampingi Ryan Giggs atau Darren Fletcher.
Barca memiliki sedikit masalah di posisi bek kiri. Maxwell dan Adriano baru pulih dari cedera dan musim ini kerap tak meyakinkan. Eric Abidal juga baru saja pulih dari operasi kanker. Bila Abidal tak jadi starter, Guardiola kemungkinan akan memasang Carles Puyol sebagai bek kiri dan Javier Mascherano sebagai bek tengah.
http://www.tempointeraktif.com/hg/sepakbola/2011/05/28/brk,20110528-337315,id.html
0 Responses to "Mengulang Memori Indah Wembley"
Posting Komentar