Yogyakarta - Ratusan siswa Madrasah Aliyah Negeri 1
Yogyakarta merayakan kelulusan ujian nasional dengan berjalan kaki
sekolah mereka di Jalan Simanjuntak hingga Masjid Besar Kauman
Yogyakarta, sambil membagikan-bagikan nasi bungkus kepada warga
masyarakat, Sabtu (26/5).
"Seluruh siswa di sekolah kami dinyatakan lulus semuanya atau 100 persen. Untuk merayakannya kami melakukan kegiatan membagikan nasi bungkus kepada warga masyarakat yang membutuhkan, seperti pengemudi becak serta pedagang asongan," kata Koordinator Aksi Perayaan Kelulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta Miftah Thoha di Yogyakarta.
Menurutnya, pembagian nasi bungkus tersebut merupakan perwujudan rasa syukur seluruh siswa, karena dinyatakan lulus dengan cara ikut berbagi perasaan gembira kepada masyarakat.
"Kami membagikan sebanyak 500 nasi bungkus pada kegiatan ini. Seluruhnya adalah hasil swadaya siswa yang berjumlah 220 anak, dengan menyumbang uang masing-masing Rp10.000," katanya.
Merayakan kelulusan UN, menurut dia tidak perlu dilakukan dengan cara berfoya-foya, atau melakukan kegiatan yang sebenarnya tidak perlu, seperti konvoi kendaraan bermotor atau aksi corat-coret di pakaian seragam.
Sebagai gantinya, para siswa tersebut melakukan aksi corat-coret di selembar kain dengan membubuhkan tanda-tangan serta kesan selama mereka bersekolah.
Meskipun demikian, masih ada siswa yang memilih merayakan kelulusan dengan melakukan konvoi sepeda motor berkeliling Kota Yogyakarta, padahal sudah ada larangan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Salah satunya terlihat di sekitar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Piri I yang berada tidak jauh dari Stadion Mandala Krida Yogyakarta.
Ratusan siswa dengan pakaian seragam yang telah dicorat-coret berkeliling kota dengan mengendarai sepeda motor, bahkan ada sebuah mobil dalam rombongan konvoi yang penuh coretan.
Selain SMK Piri I, aksi konvoi sepeda motor juga dilakukan siswa SMK Tamansiswa, Jetis, Kota Yogyakarta, meski jumlahnya tidak banyak.
Konvoi tersebut bahkan ada yang melintas di jalan protokol di Kota Yogyakarta, seperti Jalan Mangkubumi, sekitar Alun-alun Utara, dan simpang empat Wirobrajan, sehingga menyebabkan arus kendaraan tersendat.
Berdasarkan data di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi DIY, hasil UN di Kota Yogyakarta jenjang SMA/SMK/MA terdapat 36 siswa yang tidak lulus dari 11.080 siswa. Siswa yang tidak lulus masih bisa mengikuti ujian Paket C. [TMA, Ant]
ref: http://www.gatra.com/nusantara/jawa/13129-siswa-aliyah-rayakan-kelulusan-dengan-bagikan-nasi-bungkus
"Seluruh siswa di sekolah kami dinyatakan lulus semuanya atau 100 persen. Untuk merayakannya kami melakukan kegiatan membagikan nasi bungkus kepada warga masyarakat yang membutuhkan, seperti pengemudi becak serta pedagang asongan," kata Koordinator Aksi Perayaan Kelulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Yogyakarta Miftah Thoha di Yogyakarta.
Menurutnya, pembagian nasi bungkus tersebut merupakan perwujudan rasa syukur seluruh siswa, karena dinyatakan lulus dengan cara ikut berbagi perasaan gembira kepada masyarakat.
"Kami membagikan sebanyak 500 nasi bungkus pada kegiatan ini. Seluruhnya adalah hasil swadaya siswa yang berjumlah 220 anak, dengan menyumbang uang masing-masing Rp10.000," katanya.
Merayakan kelulusan UN, menurut dia tidak perlu dilakukan dengan cara berfoya-foya, atau melakukan kegiatan yang sebenarnya tidak perlu, seperti konvoi kendaraan bermotor atau aksi corat-coret di pakaian seragam.
Sebagai gantinya, para siswa tersebut melakukan aksi corat-coret di selembar kain dengan membubuhkan tanda-tangan serta kesan selama mereka bersekolah.
Meskipun demikian, masih ada siswa yang memilih merayakan kelulusan dengan melakukan konvoi sepeda motor berkeliling Kota Yogyakarta, padahal sudah ada larangan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Salah satunya terlihat di sekitar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Piri I yang berada tidak jauh dari Stadion Mandala Krida Yogyakarta.
Ratusan siswa dengan pakaian seragam yang telah dicorat-coret berkeliling kota dengan mengendarai sepeda motor, bahkan ada sebuah mobil dalam rombongan konvoi yang penuh coretan.
Selain SMK Piri I, aksi konvoi sepeda motor juga dilakukan siswa SMK Tamansiswa, Jetis, Kota Yogyakarta, meski jumlahnya tidak banyak.
Konvoi tersebut bahkan ada yang melintas di jalan protokol di Kota Yogyakarta, seperti Jalan Mangkubumi, sekitar Alun-alun Utara, dan simpang empat Wirobrajan, sehingga menyebabkan arus kendaraan tersendat.
Berdasarkan data di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi DIY, hasil UN di Kota Yogyakarta jenjang SMA/SMK/MA terdapat 36 siswa yang tidak lulus dari 11.080 siswa. Siswa yang tidak lulus masih bisa mengikuti ujian Paket C. [TMA, Ant]
ref: http://www.gatra.com/nusantara/jawa/13129-siswa-aliyah-rayakan-kelulusan-dengan-bagikan-nasi-bungkus
0 Responses to "Lulus UN, Bagi-bagi Nasi Bungkus"
Posting Komentar