Joko Widodo (Foto: Dok. Okezone)
Hasil akhir hitung cepat (quick count) versi Jaringan Suara Indonesia (JSI) memastikan Pemilukada DKI Jakarta akan berlanjut pada putaran kedua.
"Selamat pada dua kandidat yang akan bertarung pada putaran kedua antara pasangan nomor satu dan pasangan nomor tiga, keduanya akan melenggang di putaran kedua," kata Wakil Direktur Eksekutif JSI, Fajar S Tamin, dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (11/7/2012).
Perolehan hitung cepat JSI memastikan Jokowi-Ahok unggul dalam Pemilu DKI Jakarta putaran pertama dengan perolehan suara 41,97 persen (48.413 suara), dengan sedangkan calon gubernur incumbent Foke-Nara meraup suara 34,42 persen (39.703 suara), kemudian disusul HNW-Didik dengan 11,4 persen (13.148), Alex Noerdin-Nono Sampono 5,16 persen (5.854), Faisal-Biem 5,16 persen (5.949) dan Hendardji-Riza Patria memperoleh 1,88 persen (2173).
JSI juga mencatat tingkat partisipasi pemilih hanya 62,07 persen dari total sampel suara 11.5340 suara. Sedangkan metodologi quick count JSI ini dilakukan dengan teknik multistage random sampling dengan margin error lebih kurang satu persen, sampel 400 TPS dari jumlah populasi resmi 15.059 TPS dan 6.962.348 pemilih.
Distribusi sampel quick count JSI ini lanjut Fajar, mengambil sampel di masing-masing wilayah yakni di Jakarta Barat dengan sampel 88 TPS, Jakarta Pusat 45 TPS, Jakarta Selatan 86 TPS, Jakarta Timur 111 TPS, Jakarta Utara 69 TPS dan Kepulauan Seribu 1 TPS.
Perolehan suara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jokowi-Ahok versi quick count Jaringan Suara Indonesia (JSI) melejit mengalahkan perolehan suara pasangan Fauzi Bowo-Nara. Hasil ini berbeda signifikan dari hasil survei terakhir JSI sebelum masa jeda, yang menempatkan Jokowi di bawah Fauzi Bowo.
"Hampir semua lembaga survei memprediksi hasil yang sama, tapi dinamika yang cepat berkembang, faktor personal juga menentukan. Karena kita jeda sembilan hari. Terus asumsi survei 90 persen pemilih datang ke TPS, tapi ternyata partisipasi pemilih 62,07 persen, jadi kita tidak bisa deteksi pemilih kemana saja," terang Fajar.
Menurutnya, asumsi banyaknya pilihan calon yang diharapkan mampu mendongkrak partisipasi pemilih, ternyata tidak terbukti. Pasalnya, tingkat partisipasi pemilih tidak jauh berbeda dengan Pemilukada 2007 dengan 61,5 persen. Padahal kata dia, jumlah pemilih naik dibandingkan lima tahun lalu.
Sementara itu, Direktur Penelitian JSI, Eka Kusmayadi mengatakan, peran media dalam konteks ini sangat besar, mulai dari mengolah isu partai juga saat ini sedang begulir sampai pembangunan sisi personal calon.
"Sebelum masuk Jakarta, pupularitas Jokowi di bawah 50 persen, tapi setelah masuk, tiap hari dia masuk media, ini membuatnya melejit," katanya
ref
0 Responses to "Quick Count JSI: Jokowi-Ahok Ungguli Foke-Nara"
Posting Komentar