Kamera Video adalah kamera elektronik yang digunakan untuk menangkap gambar dan merubahnya ke dalam format gelombang video. Berbeda dengan format film, kamera video ditujukan untuk dunia penyiaran televisi karena prosesnya yang lebih cepat ketimbang film yang harus melalui banyak proses dahulu sebelum dapat dilihat hasilnya.
Menurut Wikipedia.org, kamera video pertama ditemukan oleh John Logie Baird dalam perusahaan Nipkow Disk dan digunakan untuk proyek pengembangan dan percobaan pada BBC Corporation. Konsep kerjanya merupakan kebalikan dari proses kerja televisi CRT, dimana sinyal video diproyeksikan ke kaca yang kemudian dengan kecepatan tinggi menjadi sebuah gambar. Kamera video pada awalnya juga memiliki cara kerja yang sama. Dengan sebuah tabung cahaya, gambar ditangkap dan diterjemahkan menjadi gelombang video yang prinsip kerjanya sama dengan televisi. Prinsip kerja tabung ini didasarkan kepada Vladimir Zworykin‘s Iconoscope danPhilo T. Farnsworth‘s Images Dissector (1931) yang juga menjadi prinsip kerja televisi.[1]
Gambar 2.1. Vidicon– salah satu dari banyak jenis tabung cahaya penangkap cahaya. 1 tabung biasanya mewakili satu warna. Kamera dengan 1 tabung biasanya menangkap gambar hitam-putih.
Banyak jenis tabung-tabung cahaya antara lain Images Dissector, Iconoscope, Images Orticon, Vidicon, Plumbicon, Saticon, Pasecon, Newvicon, Trinicon, dll. Perkembangan ini berlangsung antara tahun 1927 hingga tahun 1980-an awal.
Gambar 2.2. SHIBADEN SPC-1000. 3 Tube Vidicon Color Studio Kamera (1970) – Kamera dengan 3 tabung vidicon (RGB). Salah satu generasi kamera studio (TV) yang menghasilkan gambar berwarna.[2]
Sekedar opini saya, tampaknya dilihat dari sejarahnya tidak pernah terpikirkan bahwa kamera dapat dijadikan satu dengan Docking Tape, atau kamera dapat sekaligus merekam dalam 1 fisik yang sama. Karena Sejak dulu, tape recorder dari kamera dan kamera itu sendiri dijual terpisah (atau ada yang paket untuk konsumen). Tapi teknologi tape dijadikan satu dengan kamera baru ada sejak ditemukannya teknologi BETACAM. Itupun docking tape-nya bisa dilepas dan dijadikan tape portable sendiri. Dan tampaknya produsen kamera sebelum didominasi oleh SONY di tahun 1985-an banyak sekali. Saya menemukan 36 produsen kamera dari seluruh dunia yaitu Jepang, Amerika dan Uni Sovyet (sekarang Rusia)25. Sejak ditemukannya teknologi Video Digital, barulah muncul kamera kembali produk-produk kamera dari Taiwan dan Cina yang menawarkan kamera dengan media rekam digital storage. Kebanyakan menggunakan media MMC (multimedia Card).
Semenjak ditemukannya teknologi CCD (Charge Couple Device) di akhir 1970-an, akhirnya sensor CCD menjadi sensor utama dari tahun 1984 hingga tahun 2006an.[3] Teknologi baru : CMOS (Complementary metal–oxide–semiconductor) dikenalkan Canon Inc. Di tahun 2001 bersamaan dikeluarkannya kamera foto tipe DSLR (Digital Single Leng Reflect) Canon EOS 10D dengan kemampuan reproduki warna lebih baik dan S/N Ratio (Signal Noise Ratio) lebih kecil, sehingga noise yang dihasilkan lebih rendah. Pada tahun 2006 Sony mengeluarkan camcorder terbarunya menggunakan sensor CMOS (dengan varian SONY HDV FX-7; 1/2,7” x 3 CMOS sensor) yang kemudian banyak diikuti oleh camcorder mulai dari kelas konsumen hingga profesional. Murahnya teknologi CMOS membuat FX-7 dijual dengan harga Rp. 28.000.000,- pada saat itu.
Gambar 2.3. CMOS sensor– Jenis sensor lain setelah CCD. Bentuk CCD tak ubahnya dari CMOS ini. Hanya saja komponen pendukung dan cara bekerjanya yang berbeda.[4]
Jumlah sensor paling banyak berjumlah 3 buah. Warna dibagi menjadi 3 : Red(merah), Green (hijau) dan Blue (biru) atau sering disebut dengan RGB, yang kemudian disatukan dan di proses oleh sebuah chip yang bernama processorsehingga menghasilkan warna gambar yang tajam. Kamera kelas konsumen (handycam) biasanya memiliki 1 buah sensor. Kualitas gambar kamera 1 sensor (single-CCD/single-CMOS) kurang tajam dalam mereproduksi warna, karena dalam 1 buah sensor tersebut dipaksakan untuk dapat mereproduksi sekian banyak warna, sehingga banyak warna yang hilang. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan tuntutan konsumen untuk memiliki kamera konsumen dengan reproduksi warna yang baik, Panasonic menciptakanhandycam yang memiliki sensor 3 CCD. Tetapi kelemahannya, karena fisikhandycam yang kecil dipaksakan memiliki 3 sensor, akhirnya para produsen memperkecil ukuran sensornya, sehingga gambar yang dihasilkan tidak tajam/tidak detail.
0 Responses to "Kamera Video (Camcorder/Camera Video Recorder)"
Posting Komentar