Panduan Puasa untuk Ibu Hamil

Category:

Ibu hamil tidak wajib berpuasa jika hal itu dikhawatirkan merugikan kesehatan diri dan bayinya. Mereka dapat meng-qadha (mengganti) puasa di hari lain di luar bulan Ramadhan. Namun, sejumlah survei menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil muslim di seluruh dunia memilih untuk berpuasa selama bulan suci ini.
Berpuasa secara umum tidak berbahaya bagi ibu hamil, terutama jika mereka sehat, tidak memiliki komplikasi kehamilan dan berada di trimester kedua. Beberapa studi menunjukkan hanya sedikit atau tidak ada pengaruh pada bayi baru lahir yang ibunya berpuasa. Skor APGAR dari bayi yang ibunya berpuasa dan tidak berpuasa tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Sebuah studi yang menggunakan data sensus dari Amerika Serikat, Irak dan Uganda, menemukan bahwa wanita hamil yang berpuasa cenderung memiliki bayi yang lebih kecil dan lebih rentan terhadap gangguan belajar di masa dewasa. Para peneliti dari Columbia University itu menemukan bahwa kecenderungan ini terutama pada ibu hamil yang berpuasa pada awal kehamilan dan selama musim panas ketika siang hari lebih panjang. Penelitian lain menemukan bahwa perbedaan berat lahir karena puasa itu sangat kecil, hanya sekitar 18 – 40 g. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah ada dampak negatif puasa terhadap kehamilan.

Tips berpuasa

Jika Anda adalah ibu hamil yang ingin berpuasa, bicarakanlah dengan dokter atau bidan Anda. Puasa bisa berbahaya jika Anda sudah mengalami dehidrasi dari mual dan muntah kehamilan (morning sickness) atau jika Anda memiliki kondisi medis seperti diabetes gestasional dan anemia. Anda mungkin diminta untuk lebih sering check-up selama berpuasa untuk memantau kesehatan Anda. Jika dokter atau bidan menyarankan untuk tidak berpuasa, ikuti sarannya.
Berikut adalah pedoman agar tetap sehat jika Anda memilih berpuasa Ramadhan:
  • Cegah dehidrasi dengan memperbanyak minum saat berbuka dan menghindari cuaca panas. Penyebab umum rasa tidak enak badan saat berpuasa adalah dehidrasi. Cobalah untuk minum sekitar 1,5 – 2 liter air atau cairan lainnya antara waktu buka dan sahur, dan hindari minuman berkafein seperti teh dan kopi. Kafein membuat Anda kehilangan lebih banyak air ketika Anda berkemih, sehingga Anda lebih rentan mengalami dehidrasi, terutama jika cuaca panas.
  • Hindari berbuka dengan banyak minuman manis yang meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Gula darah Anda kemudian dapat turun dengan cepat, yang membuat Anda merasa lemas dan pusing. Pilih makanan yang melepaskan energi secara perlahan untuk berbuka, seperti kurma, kacang hijau atau kolak.
  • Untuk sahur, pilih makanan yang melepaskan energi secara perlahan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian dan umbi-umbian, dan makanan kaya serat, seperti kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan. Makanan kaya serat juga membantu untuk mencegah sembelit.
  • Waktu berbuka dan sahur, pastikan Anda mendapatkan banyak protein dari kedelai, kacang-kacangan,  ikan, daging dan telur.  Hal ini akan membantu pertumbuhan bayi Anda.
  • Cobalah untuk tidak berjalan jauh atau membawa beban berat. Kurangi pekerjaan rumah tangga dan tanggung jawab lainnya.
  • Tetap tenang dan hindari situasi stres. Perubahan rutinitas, perut kosong, serta jadwal makan, minum dan tidur yang berubah dapat menyebabkan stres. Ibu hamil yang berpuasa selama bulan Ramadhan diketahui memiliki tingkat hormon stres kortisol yang lebih tinggi dalam darah mereka dibandingkan wanita yang tidak berpuasa.

Tanda peringatan

Pertimbangkan untuk menghentikan berpuasa jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda berikut:
  • Anda merasa lemas, pusing atau sakit kepala, yang mungkin disertai demam. Pusing atau sakit kepala adalah pertanda bahwa otak Anda tidak mendapatkan cukup aliran darah dan oksigen. Jika istirahat selama setengah jam tidak membuat Anda lebih baik,  minumlah sampai Anda merasa lebih baik. Jika air putih tidak bekerja, Anda mungkin perlu elektrolit dan nutrisi di dalamnya, seperti oralit, air kelapa, minuman olahraga, jus atau makanan. Pilihlah makanan ringan yang kaya karbohidrat seperti roti atau biskuit sebelum Anda mengisi perut dengan makan besar.
  • Anda mulai mengalami kontraksi rahim. Dehidrasi dapat menyebabkan kontraksi yang dapat berujung pada persalinan prematur bila terjadi dalam trimester terakhir. Jika kontraksi tidak berhenti dengan istirahat dan meminum cairan, hubungi dokter atau bidan atau pergi ke rumah sakit.
  • Anda mengalami mual dan muntah.
  • Anda merasakan perubahan nyata dalam gerakan bayi Anda, yaitu bayi Anda menjadi kurang atau lebih bergerak (lebih sering menendang-nendang).
  • Anda tidak mendapatkan kenaikan berat badan yang cukup atau bahkan kehilangan berat badan. Gunakan kalkulator berikut untuk mengetahui kenaikan berat badan yang diharapkan selama kehamilan.
  • Anda merasa sangat haus, lebih jarang buang air kecil, atau urin Anda berwarna gelap/pekat dan berbau tajam. Ini adalah tanda dehidrasi, yang membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih dan komplikasi lainnya.
image: source

0 Responses to "Panduan Puasa untuk Ibu Hamil"

Posting Komentar

Next Prev home