Untuk di Bantul, wilayah rawan dipetakan terjadi di Banguntapan, Kasihan dan Sewon. Sedangkan untuk Kota Yogyakarta titik rawan terdapat di Umbulharjo, Gondokusuman, Tegalrejo dan Danurejan dimana empat wilayah ini merupakan tempat terkonsentrasinya masyarakat dari berbagai wilayah.
“Penerbangan Kuala Lumpur - Yogyakarta sering dimanfaatkan bandar besar untuk mengedarkan narkoba,” kata Kabid Pencegahan BNN Propinsi DIY Bambang Budi Istiarjo SE di acara Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Bangsal Sewakapraja Wonosari, Kamis (6/7).
Modus operandinya pun kini sudah mulai beragam, diantaranya dengan memasukkan narkoba dalam koper, pipa gantole, papan selancar, body pack, water filter, mainan anak, kosmetik hingga ke minuman kemasan. “Ada juga yang menggunakan kitab suci dan menggunakan kaki palsu dengan diisi sabu-sabu,” ungkapnya.
Tak hanya itu saja, peredaran narkoba kini juga sudah merambah pada anak-anak SD hingga SLTA sampai mahasiswa. “Yang cukup mengagetkan, penyelundupan yang bisa terungkap melalui penerbangan Kuala Lumpur - Yogyakarta pelaku membawa ribuan gram baik ekstasi, sabu-sabu maupun heroin,” jelasnya.
Sementara itu, untuk wilayah Gunungkidul titik rawan peredaran narkoba ada di Kota Wonosari, sedang di Kabupaten Kulonprogo terdapat di Wates. Kendati tak serawan wilayah lainnya, tegasnya, namun dia wilayah ini tak boleh lengah dan tetap perlu meningkatkan kewaspadaan
ref: http://krjogja.com/read/131484/sindikat-narkoba-internasional-incar-diy.kr
0 Responses to "Sindikat Narkoba Internasional Incar DIY"
Posting Komentar