Infrared adalah generasi pertama dari teknologi koneksi nirkabel yang digunakan untuk perangkat mobile. InfraRed sendiri, merupakan sebuah radiasi gelombang elektromagnetis dengan panjang gelombang lebih panjang dari gelombang merah, namun lebih pendek dari gelombang radio, yakni 0,7 mikro m sampai dengan 1 milimeter.
Infrared pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell (1738-1822), astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optik yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar matahari dalam tata surya. Sinar infra merah memiliki jangkauan frekuensi 1011 Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm. Sedangkan Gelombang Infra merah dekat (near infrared) memiliki panjang gelombang sekitar 0,7 mikro m sampai dengan 2,5 mikro meter.
Infrared sebagai sebuah medium penghantar data, juga memiliki badan yang mengaturnya. Sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh konsorsium Infrared Data Association (IrDA), sinar infrared dari Light Emitting Diode (LED)memiliki panjang gelombang sekitar 875 nm. Hingga kini memiliki dua versi yaitu Versi 1.0 dan 1.1.
Standar dari IrDA adalah kedua versi dari infrared hanya terletak pada jumlah data yang dapat ditransfer dalam satu paket. Versi 1.0 dari infrared memiliki kecepatan dari 2,4 hingga 115,2 Kbps. Sementara versi 2.0 memiliki kecepatan dari 0,576 hingga 1,152 Mbps. Infrared memiliki dua kecepatan karena struktur pengiriman data pada interkoneksi ini cukup unik. Untuk menghindari terjadinya perpindahan data apabila koneksi sudah putus dan semacamnya, maka pertama kali protokol infrared akan mengirimkan “sinyal tes” dengan kecepatan sinyal yang rendah. Dengan tes ini, bila kondisi sudah sesuai, maka kecepatan penuh digunakan dalam transfer data. Hal ini tentu berpengaruh pada penghematan daya.
Standar dari IrDA adalah kedua versi dari infrared hanya terletak pada jumlah data yang dapat ditransfer dalam satu paket. Versi 1.0 dari infrared memiliki kecepatan dari 2,4 hingga 115,2 Kbps. Sementara versi 2.0 memiliki kecepatan dari 0,576 hingga 1,152 Mbps. Infrared memiliki dua kecepatan karena struktur pengiriman data pada interkoneksi ini cukup unik. Untuk menghindari terjadinya perpindahan data apabila koneksi sudah putus dan semacamnya, maka pertama kali protokol infrared akan mengirimkan “sinyal tes” dengan kecepatan sinyal yang rendah. Dengan tes ini, bila kondisi sudah sesuai, maka kecepatan penuh digunakan dalam transfer data. Hal ini tentu berpengaruh pada penghematan daya.
- Sensor Infrared
pada aplikasi mikrokontroler yang sering kita gunakan untuk dapat mendecoder sebuah data dari infrared kita sering menggunakan sensor penerima seperti merk TSOP18xx dan TSOP17xx ataupun yang sejenis. berikut ini datasheet dari dan gambar bentuk fisik dari sensor tersebut :
gambar diatas merupakan bentuk fisik dari sensor penerima infrared yang sering digunakan oleh para pecinta elektronika dan mikrokontroler. lebih jauh mengenai pin mapping kaki-kakinya dapat dilihat pada foto berikut ini :
ukurannya yang kecil memudahkan kita untuk merakitnya. pin 1 merupakan output signal yang diterima oleh sensor Infrared ini kemudian pin 2 meupakan kaki ground (gnd) selanjutnya pin 3 merupakan kaki Vcc (5 volt). Proses koneksi infrared bekerja dengan cara yang sangat sederhana.
Ketika terjadi pertemuan di antara dua buah device dengan interkoneksi tersebut, maka akan terjadi sebuah pengenalan secara anonim diantara kedua device tersebut. Pengenalan ini kemudian berlanjut ke arah yang lebih dalam lagi di mana kedua device tersebut meyetujui untuk memberi “nama sementara” pada masing-masing device sehingga protokol infrared mengenali kedua belah pihak dan melakukan transfer data atau untuk sekedar mempertahankan koneksi hingga perintah terakhir dijalankan. berikut ini merupakan spectrum gelombang infrared dari sensor TSOP18xx
Tentunya hal ini memudahkan koneksi untuk device dengan interkoneksi infrared karena tidak diperlukannya proses pairing yang merepotkan. Infrared menggunakan teknik pemancaran gelombang pulse modulation. Teknik ini digunakan atas dasar bahwa infrared tidak menggunakan banyak daya sehingga sinyal cenderung lemah sehingga jaraknya pun cenderung lebih pendek.
- Membaca nilai Sensor IR pada Arduino
Untuk dapat membaca code dari Infra Merah yang dipancarkan melalui IR detector yang terhubung ke Arduino board kita bisa melihatnya pada serial monitor pada program IDE Arduino. cukup mengghubungkan pin output sensor ke pin 2 (interupp) arduino seperti terlihat pada schematic dibawah ini :
pastikan ketiga pin dari sensor agar benar dan tidak terbalik. selanjutnya untuk dapat membaca nilai sensor kita menggunakan library dari ken shirrif yang dapat diunduh disini selanjutnya copy paste program di bwah ini untuk membaca nilai IR yang diterima oleh sensor, berikut ini code nya :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 | #include int RECV_PIN = 2; //pin output sensor masuk ke Arduino IRrecv irrecv(RECV_PIN); decode_results results; void setup() { Serial.begin(9600); // buka serial montior irrecv.enableIRIn(); // mulai menerima data } void loop() { if (irrecv.decode(&results)) { Serial.println(results.value, HEX); // tampilkan nilai hexadesimal irrecv.resume(); //terima nilai selanjutnya } } |
library tersebut dapat di extract ke dalam file Arduino installer. setelah di extract di dalam library terdapat beberapa file diantaranya : IRsend mentransmisikan IR remote, sementara IRrecv menerima dan decode pesan IR. IRsend menggunakan inframerah LED terhubung ke output pin 3. gambar di bawah ini merupakan hasil dari pendecodean dari IR library milik ken shirriff melalui serial monitor memanfaatkan sebuah remote merk Sony.
Untuk mengirim pesan,memanggil metode kirim untuk protokol yang diinginkan dengan data untuk mengirim dan jumlah bit untuk mengirim. langsung saja dewata elektronik pernah menggunakan protokol infra merah ini untuk mengontrol 10 buah lampu dengan memnggunakan sebuah erulduino board. berikut ini videonya.
0 Responses to "Infra Merah, Apa dan Bagaimana"
Posting Komentar