BMKG
Pusat gempa 8,5 SR di Aceh (lingkaran merah).
Manajer Senior Komunikasi Korporat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Bambang Dwiyanto, menyampaikan hal itu, dalam keterangan tertulis, Rabu (11/4/2012) di Jakarta.
Beban di sistem kelistrikan Sumatera bagian utara (Sumbagut) mencapai 1.450 megawatt (MW). "Pemadaman listrik sesaat sempat terjadi, setelah gempa sekitar 130 MW," ujarnya.
Bambang menjelaskan, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Belawan berkapasitas 800 MW di Sumatera Utara, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Aceh kapasitas 30 MW di Banda Aceh, sempat terganggu sesaat setelah gempa di pantai timur Sumatera.
"Saat ini proses penormalan dan berangsur-angsur normal. Petugas terus berupaya menormalkan pasokan listrik untuk mendukung proses pemulihan pasca gempa. Sebelum malam, kami berharap kondisi bisa normal 100 persen," kata dia menegaskan.
Pihaknya menyadari, suplai listrik sangat vital untuk mendukung proses pemulihan pasca gempa. "Karena itu petugas terus berupaya sekuat tenaga untuk melakukan penormalan kondisi kelistrikan di wilayah yang terkena gempa bumi," ujar Bambang.
ref: http://regional.kompas.com/read/2012/04/11/18473132/Gempa.Aceh.Pembangkit.Listrik.Terganggu
0 Responses to "Gempa Aceh, Pembangkit Listrik Terganggu"
Posting Komentar