Menaikkan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) secara menyeluruh, dan
meminggirkan opsi dua harga yang
sebelumnya dikemukakan pemerintah, memang sama-sama mengandung
risiko. Satu sisi, dengan satu harga
akan memudahkan pengawasan
konsumsi BBM, serta meminimalisir
aksi penimbunan oleh oknum-oknum
tertentu. Namun, dengan satu harga pula pelaku industri angkutan darat
mendapat 'getah'. Pasalnya, pemilik
angkutan darat yang tergabung dalam
Organisasi Pengusaha Nasional
Angkutan Bermotor di Darat
(Organda), akan merugi karena tingginya biaya operasional. Menurut Ketua Umum Organda Eka Sari
Lorena, kenaikan harga BBM juga akan
memicu peningkatan harga suku
cadang. "Kenaikan BBM bersubsidi
menjadi hanya satu harga akan
merugikan bagi para pengusaha angkutan transportasi darat. Bisa tidak
beroperasi karena merugi maka dapat
saja terjadi mogok nasional," jelas Eka
di Jakarta, Selasa (30/4). Selama ini,
pengusaha angkutan darat berusaha
menahan kenaikan tarif meski harga suku cadang sudah jauh melambung.
Saat harga BBM naik, Organda
memprediksi akan terjadi kenaikan
tarif lebih dari 30%. Dengan menaikkan tarif sebenarnya
membuat pengusaha angkutan darat
gelisah, karena mereka menjadi kalah
bersaing dengan industri otomotif.
Masyarakat akan memilih kendaraan
pribadi dibandingkan menggunakan transportasi umum.
Via: http://opini.co.id/web/ article/4056/BBM-Naik-Pengusaha-
Angkutan-Darat-Meradang
(BBM) secara menyeluruh, dan
meminggirkan opsi dua harga yang
sebelumnya dikemukakan pemerintah, memang sama-sama mengandung
risiko. Satu sisi, dengan satu harga
akan memudahkan pengawasan
konsumsi BBM, serta meminimalisir
aksi penimbunan oleh oknum-oknum
tertentu. Namun, dengan satu harga pula pelaku industri angkutan darat
mendapat 'getah'. Pasalnya, pemilik
angkutan darat yang tergabung dalam
Organisasi Pengusaha Nasional
Angkutan Bermotor di Darat
(Organda), akan merugi karena tingginya biaya operasional. Menurut Ketua Umum Organda Eka Sari
Lorena, kenaikan harga BBM juga akan
memicu peningkatan harga suku
cadang. "Kenaikan BBM bersubsidi
menjadi hanya satu harga akan
merugikan bagi para pengusaha angkutan transportasi darat. Bisa tidak
beroperasi karena merugi maka dapat
saja terjadi mogok nasional," jelas Eka
di Jakarta, Selasa (30/4). Selama ini,
pengusaha angkutan darat berusaha
menahan kenaikan tarif meski harga suku cadang sudah jauh melambung.
Saat harga BBM naik, Organda
memprediksi akan terjadi kenaikan
tarif lebih dari 30%. Dengan menaikkan tarif sebenarnya
membuat pengusaha angkutan darat
gelisah, karena mereka menjadi kalah
bersaing dengan industri otomotif.
Masyarakat akan memilih kendaraan
pribadi dibandingkan menggunakan transportasi umum.
Via: http://opini.co.id/web/ article/4056/BBM-Naik-Pengusaha-
Angkutan-Darat-Meradang




0 Responses to "BBM NAIK, PENGUSAHA ANGKUTAN DARAT MERADANG "
Posting Komentar